Ayah dan Semesta
Setiap orang punya semestanya masing-masing. Bukan untuk lari dari kenyataan, tapi lebih
kepada membentuk ruang sendiri. Ruang untuk menyelami hati, meluapkan emosi,
atau sekedar diam menatap kekosongan. Kita membutuhkannya, karena dengan
begitulah kita bisa bertahan hidup.
Setiap orang punya caranya sendiri untuk masuk ke
semesta yang mereka ciptakan. Ada yang baru bisa masuk setelah melakukan
perjalanan seorang diri. Ada yang harus menunggu kesunyian malam berdua dengan
Sang Pemilik Hati. Ada pula yang punya berbagai cara untuk masuk ke dalam
semestanya.
Aku pun punya semesta. Kadang masuk dengan menyendiri di
pojok ruangan lalu bercerita pada Tuhan. Kadang pergi berkeliling kota mencari cerita
untuk di koleksi. Kadang menulis sambil menyelami semesta. Kadang sekedar membuka album foto untuk menelisik masa lalu.
Sekarang aku punya semesta baru. Di dalamnya ada aku dan Ayah. Jika kemarin aku yang lebih sering mendengar ceritanya, maka mulai
hari ini biar aku yang bercerita banyak.
Halo! Selamat datang di semesta baruku bersama Ayah.
Komentar