Review: Ayat-Ayat Cinta 2

"Suka, meski tokoh Fahri katanya terlalu sempurna, tapi tetep suka."
"Bener kata si itu, 'gak mungkin ada orang kek Fahri?' Coba banyak baca lagi, ada kok."

Hari Senin lalu, berkesempatan nonton Ayat-Ayat Cinta 2. Awalnya gak berniat buat nulis reviewnya, eh ternyata ada perasaan menggebu yang membuat sangat ingin menyampaikan kata tentang film ini.

Sebenarnya ini bukan review sih. Cuma kumpulan pendapat orang-orang aja dan dikomentari sesuai pendapat pribadi.

1. "Fahri terlalu sempurna!"
Nah karena itu saatnya kita baca lagi. Ada kok orang yang lebiiiih sempurna dari dia, yaitu Rasulullah. Btw, Fahri gak sesempurna itu. Ada kurangnya. Nanti kamu akan lihat saat sebelum Fahri menerima Hulya.

2. "Bagus AAC 1 ah."
Kayanya kalau ngebandingin yang pertama dan kedua, pertama biasanya lebih baik. Tapi secara pribadi, lebih suka kedua. Abis Tajtana cantik hahhaha. Gak deng, pokoknya suka karena ngajinya gak di dubbing. Alhamdulillah sutradaranya juga ganti.

3. "Hulya seperti hadiah buat Fahri."
Setuju! Hulya hadir melipur lara kesedihan Fahri. Bahkan memberikan dia anak. Memang bener-bener hadiah deh buat Fahri.

4. "Jangan liat buruknya aja."
Iya, gak ada yang sempurna dari suatu karya. Kalo kerjaannya nyari keburukan, yang diperlihatkan ya keburukannya. Kalo kerjaannya nyari kebaikan, yang diperlihatkan ya kebaikannya. Soundtracknya menyayat hati, air mata jatuh setetes dua tetes, pengambilan gambarnya bagus, dan Fahri tetap cakep.

Over all, sangat menikmati nonton AAC 2. Semoga kamu yang belum nonton bisa segera nonton. Kalo gak ada temen nonton nanti aku temenin, tapi bayarin ya.

Terakhir, semoga quote ini merepresentasikan Aisyah. Perempuan yang merasa bahagia selama Fahri bahagia, yang penting ia tetap berada di sekeliling suaminya.

"Let me be your outline pen. Jadi aku bisa berada di sekelilingmu dan tau kau baik-baik saja."

***
Disadur dari diskusi film dan tulisan Ari Untung.

Komentar

Sering Dibaca

Review: Sunnah Sedirham Surga

3 Penyanyi Ballad yang Harus Kamu Dengar