12 Angry Man: Death is only in your mind

"Coba nonton ini. Mungkin ini film paling sederhana yang pernah ada tapi filmnya tuh bagus."

Film berdurasi hampir dua jam dengan warna yang masih hitam putih, berlatar tempat di sebuah ruang diskusi, mendiskusikan hidup mati seseorang yang dihadiri oleh 12 pria yang tidak pernah saling bertemu sebelumnya. Terdengar membosankan bukan?

Ya, setidaknya itulah yang saya pikirkan diawal. Menonton orang diskusi? Apa istimewanya? Ternyata, itulah letak keistimewaannya. Film sederhana dengan badget yang bisa dipastikan sangat kecil mampu memperoleh rating 8,9 di imbd.

Jadi, film seperti apakah itu?

12 Angry Man merupakan film yang diproduksi tahun 1957 yang disutradarai oleh Sidney Lumet. Bercerita mengenai 12 juri yang mendiskusikan kasus pembunuhan ayah oleh anaknya. Keputusan akhir dari diskusi tersebut adalah bulat. Jika hasil akhirnya menyatakan anak tersebut bersalah, hukuman mati akan langsung diterima olehnya.

Beberapa menit awal, memang terasa membosankan hingga pada akhirnya diskusi pun dimulai. Jika saja keduabelas orang tersebut sependapat, diskusi tentu tidak perlu dilanjutkan. Namun, ada satu orang yang berpendapat anak tersebut tidak bersalah. Baginya, banyak kejanggalan pada hasil penyelidikan dan sidang kasus pembunuhan. Di sinilah semua dimulai.

Pikiran seperti sebuah rumah dengan begitu banyak ruangan di dalamnya. Segala hal tersimpan rapi dan tersusun sesuai tempat-tempat yang telah ditentukan. Apapun yang masuk, bisa saja merubah keadaan rumah termasuk susunan ruang di dalamnya. Namun, semua tergantung si tuan rumah. Maukah membukakan pintu dan mempersilahkan masuk bagi dia yang mengetuk pintunya.

Film ini mencoba membangun pikiran penonton dengan mengajak masuk ke setiap pikiran dari 12 juri yang memiliki pandangannya masing-masing. Membiarkan alam imajinasi bekerja yang membentuk persepsi. Memainkan pikiran penonton untuk ikut berpikir bersalahtidaknya si tersangka pembunuhan. Menariknya, hingga akhir cerita tidak diketahui kebenaran yang sesungguhnya. Penonton hanya dipaksa untuk meyakini apa yang dirasa benar.

Hal lain yang juga menarik yaitu cara berpikir dan penyampaian pendapat dari para pemain. Melalui narasi merekalah kita seperti tenggelam dalam reka ulang kejadian pembunuhan. Semua kejadian hanya terletak di imajinasi kita tanpa benar-benar disaksikan oleh mata. Lucunya, setiap mengingat film ini saya seperti pernah melihat reka ulang tiap kejadian yang bahkan tidak pernah ditayangkan di dalam film.

Pemain yang diyakini sebagai pemeran utama juga memiliki peran penting. Penyampaian kata-katanya yang cerdas mampu membuat banyak juri lain, termasuk saya sebagai penonton, terpengaruh oleh pendapatnya. Membiarkan dia masuk ke pikiran dan mempengaruhi isi di dalamnya. Apa yang disampaikannya terasa benar meski belum tentu itu kebenarannya.

Seperti tulisan saya di awal, mungkin film ini terdengar membosankan dan tidak istimewa. Namun, pembawaan cerita dan dialog antar tokoh mampu membawa emosi dan membangun kerangka berpikir para penonton. Memaksa duduk manis selama 1 jam 44 menit untuk tahu hasil akhir diskusi 12 pria tersebut.

Percayalah, film ini pantas ditonton. Mudah dipahami meski cukup banyak dialog yang harus dicerna. Salah satu film yang benar-benar memukau dan paling saya rekomendasikan.

Oke, sekarang mari diulang perkataan teman yang meminta saya menonton film tersebut.

"Coba nonton ini. Jangan meng-underestimate-kan film ini. Percayalah sama rating."

Komentar

Sering Dibaca

Wreck It Ralph: It's about how much you believe in your self

Senin, 10 Februari 2013

my first entri \^~^/